Senin, 21 November 2022
aku adalah aku
Sabtu, 19 November 2022
Galau, Sedih, Tak ada harapan hidup
Rabu, 16 November 2022
Meratap
Minggu, 13 November 2022
Anak Maksiat setelah Orangtua Meninggal
......وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِّزْرَ اُخْرٰىۚ.........
Setiap perbuatan dosa seseorang, dirinya sendiri yang bertanggung jawab. Dan seseorang tidak akan memikul beban dosa orang lain (al An'am 64)
"Ingatlah, tidaklah seseorang berbuat kejahatan kecuali kejahatan itu ditanggungkan atas dirinya, kejahatan orang tua tidak bisa ditimpakan ke anaknya, dan kejahatan anak tidak bisa ditimpakan ke bapaknya.” (HR. Ibnu Majah)
Kesedihan orang tua karena perbuatan dosa yang dilakukan sang anak. Hal tersebut sebagaimana tertulis dalam Al-Wadul Haq yang dikutip oleh Dr. Umar Abdul KafiRawabah bin Abdullah berkata:
“Setiap kali melakukan kebaikan, aku melihat ayahku tersenyum di dalam mimpiku.”
Beberapa saat kemudian beliau absen dalam kebaikan dan berbuat maksiat. Rawabah pun melihat kondisi ayahnya dalam keadaan yang berbeda.
“Aku melihat ayahku menggigit jari-jemarinya.”
Ayahnya berkata:
“Engkau telah membuatku sedih, anakku. Jangan kau ulangi lagi, karena aku tidak berani bertemu dengan para penghuni kubur lainnya (lantaran rasa malu).”